Mohon tunggu...
eremje
eremje Mohon Tunggu... -

menulis.. menulis... menulis...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aku Mengerti Perasaanmu Mas Fidelis

4 April 2017   19:38 Diperbarui: 4 April 2017   19:43 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Fidelis Arie Sudewarto (36), seorang suami dan ayah, bekerja sebagai PNS di Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat kini meringkuk dalam tahanan BNN (Badan Narkotika Nasional). Ia beberapa saat lalu menanam tanaman ganja, yang kemudian ia ekstrak untuk pengobatan istrinya, Yeni Riawati. Saya yakin, Mas Fidelis mengerti betul-betul sebelum memutuskan untuk menanam tanaman ganja itu, bagaimana resiko melanggar hukum yang ia jalani. Tapi saya melihat ini benar-benar sebagai usaha terakhirnya, dimana di Kompas.com pun ditulis, ia sendiri sudah mengupayakan banyak usaha untuk mengobati istrinya itu.

Seorang suami dan ayah yang menyayangi istrinya, akan melakukan apa saja demi keluarganya. Termasuk melanggar hukum. Saya sebagai suami dan juga ayah, mengerti. Ketika tidak ada jalan lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah keluarga, apalagi yang mengancam nyawa seperti istri Mas Fidelis, apa pun akan dilakukan. Termasuk menyerahan nyawanya sendiri. Saya mengerti, saya pun suatu ketika berada dalam situasi yang sama.

Saya tidak menanam ganja, kesulitan saya pun tidak mengancam nyawa. Tapi mengancam masa depan istri dan anak saya. Sebagai suami saya banting tulang, menahan perasaan, rela kekurangan istirahat, rela bersusah payah, rela bersakit-sakit demi istri dan anak. Supaya mereka bisa 'selamat'.

Hukum memang buta, dia tidak akan pilih kasih. Saya pun tidak menyalahkan pihak BNN, juga tidak serta merta ikut petisi untuk membebaskan Mas Fidelis. Melanggar hukum pun tentu saja salah. Menyelamatkan nyawa keluarga pun sangat penting. Harus ada yang dikorbankan. Seperti Mas Fidelis, ia sudah memilih demi kesembuhan istri tercintanya. Saya pun sudah memilih untuk menyelematkan masa depan anak istri.

Saya pun mendukung pihak-pihak penegak hukum maupun pemerintah untuk menggodok masalah hukum tentang bahan-bahan narkotika untuk kesehatan. Tentu merumuskan hal ini tidak lah mudah. Sebab di dunia ini masih banyak orang yang bisa memanfaatkan celah-celah hukum. Saya tidak bisa urun ide saat ini. Saya bukan lulusan perguruan tinggi yang bisa berpikir hal-hal hukum. Saya hanya bisa mendoakan dan mendukung yang terbaik untuk negeri ini. Juga untuk Fidelis-Fidelis lain yang mungkin saat ini ada.

Mas Fidelis tabahlah mas, usahamu sudah maksimal, Tuhan tahu itu. Jangan khawatirkan anak-anakmu, mereka akan tumbuh sebagai orang menyayangi Mas sebagai seorang ayah yang berjuang untuk ibunya. Masa depan masih panjang, bangunlah itu untuk anak-anakmu sekarang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun