Mohon tunggu...
Angga R Direza
Angga R Direza Mohon Tunggu... Freelancer - erectus

Outbond

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menelusuri Tujuh Kilometer Citarum Lama

27 Juli 2024   20:39 Diperbarui: 29 Juli 2024   21:13 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

         Cukang Rahong memiliki posisi yang penting dalam rangkaian kisah geologis Cekungan Bandung, sebab dipercaya bahwa di tempat inilah danau bandung purba bobol dan akhirnya mengering. Sebelum alirannya kemudian masuk ke Sanghyang Tikoro.

         Menjelang siang, kami tiba di Cikahuripan, air untuk kehidupan. Berupa lembah dengan dinding terjal yang berlekuk-lekuk. Lekukan lekukan itu pastilah tercipta karena gerusan aliran Ci Tarum ketika belum dibendung. Lembah sungai yang tiba tiba menyempit itu, barangkali menciptakan pusaran air dan jeram jeram menakutkan yang terus menggerus dinding keras itu sepanjang waktu.

         Tak jauh dari situ, kami melihat pancuran dari bambu. Airnya jernih. Debitnya lumayan, sebesar botol air mineral. Sejujurnya, saya belum pernah melihat mataair yang keluar dari celah batu dengan debit sebesar itu. Segar, tapi karena sedang berpuasa, kami cukup mencelupkan kaki dan mencuci muka. Image tentang sungai yang kotor dan bau langsung hilang seketika.

         Medan selanjutnya yang kami lalui berupa dataran kering yang cukup rata, melambung ke arah timur menuju jalan raya. Nampak dinding bendungan sagulin tak jauh dari sana.. Hujan kembali turun, deras sekali, menemani perjalan kami menaiki dinding bendungan yang menjadi titik akhir penelusuran.

***

Saat ini, Ci Tarum lebih dikenal orang sebagai sungai yang sangat tercemar. Beberapa diantaranya bahkan memberikan label sungai paling kotor di dunia. Airnya memang telah terkontaminasi banyak hal: zat kimia pewarna tekstil, timbal, belum lagi sampah sampah yang dibuang, limbah-limbah tai sapi bahkan sudah mencemari Ci Tarum sejak dari hulu. Kualitas airnya masuk kategori berbahaya, dilihat dari standar manapun!

Kesan kesan itu hilang di aliran Ci Tarum lama. Engkang-engkang yang banyak kami temukan di sepanjang alirannya, adalah parameter biologis jernihnya air dan ekosistem sungai. Andaikan seluruh aliran Ci Tarum seperti itu, berkah dan kebahagiaan yang didapatkan pastilah luar biasa. Dan tentu saja, semoga ini bukan sekedar angan angan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun