Mohon tunggu...
Erdi Alifiyansyah
Erdi Alifiyansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Marketing Communication Student

Currently interning at Widya Inovasi Indonesia as a Marketing Officer

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Speech-To-Text Widya Wicara, Jawaban Digitalisasi Notulensi pada Revolusi Industri

21 September 2023   11:32 Diperbarui: 21 September 2023   11:36 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Freepik.com)

Perkembangan teknologi di Indonesia sudah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini Indonesia sedang berada di era teknologi 4.0 yang ditandai dengan perkembangan luar biasa di bidang teknologi internet. Teknologi 4.0, yang juga dikenal sebagai Revolusi Industri 4.0, adalah era dimana teknologi digital, konektivitas, dan kecerdasan buatan memainkan peran kunci dalam transformasi industri, bisnis, dan masyarakat. 

Revolusi Industri 4.0 membuka peluang sekaligus menjadi tantangan bagi perusahaan-perusahaan yang ada di dunia, termasuk Indonesia. Era Revolusi Industri 4.0 telah mengubah cara perusahaan beroperasi dan berinovasi. Hal ini didukung oleh Co-COO Dell Technologies, Jeff Clarke melalui blog perusahan. Menurut Jeff Clarke, di tahun 2023 revolusi industri akan penuh dengan peluang dan kejutan, serta inovasi teknologi akan mendorong kemajuan yang luar biasa. Hal ini menjadi lampu untuk suatu perusahaan agar senantiasa mengadopsi perkembangan teknologi dalam operasionalnya. 

Perkembangan besar yang terjadi pada perusahaan setelah Revolusi Industri 4.0 adalah kecerdasan buatan (AI). Perusahaan mengadopsi AI untuk meningkatkan keputusan bisnis, otomatisasi tugas-tugas repetitif, dan penyedia data dengan akurasi tinggi to increase productivity. Salah satunya adalah penggunaan teknologi AI pada kegiatan notulensi. Atas dasar ini Widya Wicara mengembangkan teknologi AI yang dapat membantu operasional internal perusahaan, salah satunya kegiatan notulensi.

"Kami mengembangkan teknologi untuk digitalisasi notulensi agar dapat mempermudah proses notulensi dan tentunya membantu operasional internal perusahaan. Saat ini sedang kami develop disalah satu product kami yakni Speech-to-Text," jelas Mula Damai, Chief Marketing Officer Widya Wicara. Teknologi AI Speech-To-Text dari Widya Wicara melakukan sintesis percakapan atau konten yang dihasilkan selama rapat, presentasi, atau interaksi verbal lainnya secara otomatis menjadi sebuah text. Teknologi ini memiliki tingkat akurasi sebesar 96%, sehingga dapat meminimalisir terjadinya kesalahan penyampaian informasi saat kegiatan notulensi, terutama ketika ada pembahasan poin-poin penting.

Mula Damai menambahkan penggunaan Speech-To-Text dari Widya Wicara juga memiliki banyak keunggulan, seperti meningkatkan efisiensi waktu dan menghasilkan catatan yang konsisten dan tentunya akurat. Dengan menggunakan Speech-To-Text dari Widya Wicara dapat membuat pekerjaan notulensi menjadi lebih efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan Speech-to-Text memiliki Real Time Factor (RTF) -0.6, yang mana dalam kurun waktu 60 detik dari suara yang direkam dan dapat dikonversi menjadi teks dalam -36 detik.

Dengan adanya kebutuhan teknologi secara terus menerus, membuat Widya Wicara semakin bersemangat untuk semakin berinovasi. Widya Wicara juga akan senantiasa berusaha membantu penerapan Revolusi Industri 4.0 pada pelaku bisnis dan ekonomi di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun