Mohon tunggu...
Erdin Arampihi
Erdin Arampihi Mohon Tunggu... -

Pegiat sastra di Kapatu Institute. Untuk tulisan-tulisan saya selain sastra, kunjungi situs: arifuddinhamid.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Bocah

4 Mei 2012   23:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:41 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teringatkah kau kawan? Dulu ketika sekelompok bocah berlari riang di sorenya lazuardi, menembus hujan terderai angin. Di bukit itu berlomba mengejar puyuh, terseok-seok menerjang kerasnya kerikil, kemudian sumringah memandang kampung dari pinggir jalan legam berbatu.

Kawan, dulu kita masih polos, selangsa keintiman tanpa tendensi. Dulu itu kawan, jauh di masa silam. Namun bagai baru kemarin petang, ukiran waktu tak terasa jua menghantar kita menapaki dewasa.

Sobatku, saya rindu masa itu kembali. Setidaknya kalaupun semesta tidak berkehendak, polos riang kembali berulang. Disana, di kedai kopi Om Yu, persis simpang empat jalan menuju pelabuhan. Inginku mencanda kelampauan, sembari berujar tentang tragedi dan optimisme.

Sobat, lebaran ini saya pulang. Dan kita akan bertemu. Berempat.

Yunifco, Jaksel, 5/5/12: 6.09 AM.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun