Carl Jung tahun (1921), memperkenalkan materi kepribadian introvert dan ekstrovert melalui karyanya dengan judul Psychological Types. Menurutnya, orang introvert lebih nyaman hidup sendiri dan menyendiri. Mereka bergantung pada waktunya saat sendiri untuk mengisi ulang energi dan introspeksi diri. Jung menjelaskan bahwa introvert sering tenggelam dalam dunia batin mereka, yang membuat mereka berisiko kehilangan kontak dengan lingkungan sekitar atau dunia luar.
Susan Cain (2012), mengatakan bahwa introvert memilih lingkungan sunyi dan minim stimulasi. Introvert cenderung menikmati konsentrasi sepi, lebih banyak mendengar daripada berbicara, berpikir sebelum berbicara dan hati-hati terhadap terhadap suatu risiko. Introvert berpikir lebih banyak, tidak terlalu gegabah dan berfokus padpa hal-hal yang penting.
Jonathan Cheek (2014), menyatakan bahwa tidak mungkin hanya ada satu jenis introvert diluar sana, dia mensurvei sekitar 500 peserta dan memberikan pertanyaan tentang seberapa sering mereka melamun. Jawaban yang di kumpulkan Cheek menciptakan model yang  mengeja akronim star yang menjelaskan empat jenis introvert yang ada.
1. Social Introvert
Lebih memilih interaksi sosial dalam kelompok kecil dan menghindari keramaian. Introvert akan baik-baik saja di keramaian selama mereka fokus mengerjakan apa yang ada dalam diri mereka. Introvert bukan tidak mau bersosial tetapi ada kalanya mereka kehabisan energi dan butuh waktu sendiri untuk mengisi energinya kembali.
2. Thinking Introvert
Lebih introspektif dan sering merenung dengan imajinasi yang kaya dan kreativitas yang tinggi.
3. Anxious Introvert
Mereka mencari waktu untuk menyendiri karena sering merasa canggung pada situasi sosial.. Berbeda dari introvert sosial yang dapat mengontrol kecemasan, introvert cemas mengalami rasa malu yang menyakitkan ketika mereka berada di sekitar orang baru. Kecemasannya pun tidak langsung hilang begitu saja dari pikiran karena mereka membiarkan hal tersebut bermain berulang-ulang di kepala mereka.
4. Restrained Introvert
Memiliki sifat yang tak terburu-buru bahkan memiliki ritme hidup yang lambat, karena segala sesuatu harus dipikirkan secara matang. Mereka membutuhkan waktu untuk menyelesaikan masalah karena mereka tidak membiarkan implus mempengaruhi pengambilan keputusan mereka.