Mohon tunggu...
Andika Raka Dianjaya
Andika Raka Dianjaya Mohon Tunggu... -

Suka bercanda dengan kata-kata. Belajar menulis untuk memenuhi amanah dari guru SD. Menikmati menjadi warga negara Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Satu Bulan Penyembuh Luka

2 Agustus 2012   08:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:19 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika tanah mulai basah oleh embun

Ketika Angin malam menderu kepelosok ruang kosong

Cahaya-cahaya kecil menyeruak dari ufuk timur

Melantunkan suara adzan pembawa kedamaian

Jiwa ini kering oleh panasnya Dunia

Metamorfosis intelektual menghancurkan norma

Merantai asa dan membenamkannya dalam lautan dosa

Manusia-manusia bejat menjadi penguasa

Hawa nafsu dijadikan berhala

Dimanakah letak keadilan itu berada

Jika sang pembawa amanat hanya mementingkan harta

Kebenaran sudah benar-benar buta

Setidaknya……

Harapanku akan datang bersama cahaya Nya

Jutaan terima kasih aku lantunkan

Kujemputnya dengan hati terbuka

Laksana pengembala menuntun domba

Selamat datang Ramadhanku tercinta

Satu bulan penyembuh LUKA….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun