Tahun 2024 adalah tahun politik baik ditingkat pusat maupun di daerah. Untuk tingkat Pusat, saat ini beberapa nama calon kandidat presiden telah mulai bermunculan dan para team suksesnya telah mulai memanaskan mesin politiknya. Dari setiap pelaksanaan pilpres atau pilgub memang selalu dimulai 2 tahun sebelumnya. Yang mana pada tahun-tahun awal adalah berupa sosialisi untuk menaikkan figur branding seorang kandidat. Sosialisasi ini biasa dilakukan melalui media cetak dan media elektronik serta media sosial.
Tujuan dari kegiatan figur branding ini adalah untuk lebih memperkenalkan kepada masyarakat tentang prestasi dan kinerja dari suatu kandidat Capres atau Cagub.
Chika Amalia, seorang Public Figure Branding & Partnership yang biasa menghandle klien para selebritis seperti Atta Halilintar, Iko Uwais, hingga Audy Item pun mengatakan dia membuat strategi tertentu untuk branding dan menangani komentar netizen.
1.Memilih topik yang aman dalam mengunggah sesuatu di media sosial, dengan begitu tidak akan memancing respons negatif dari audiens. Topik memiliki efek yang besar dan harus dipikirkan apa dampak kedepannya.
2.Memilih foto atau gambar dan bahasa yang baik untuk dilihat oleh khalayak. Tentunya jangan berbau pornografi, unsur ujaran kebencian dan SARA.
3.Mengajak khalayak untuk berdiskusi terkait materi konten sesuai dengan topik. Hal ini akan membuat engagement pengikut naik.
4.Harus memiliki kebijaksanaan dalam memberikan respons, agar tidak ada unsur provokasi.
Pada tahun 2022 ini, banyak terjadi gejolak politik, sosial dan ekonomi dan pembangunan yang terjadi di Tanah Papua. Pada bagian pertama ini, saya ingin menulis tentang munculnya/lahirnya calon Pemimpin Baru Papua yang akan memimpin Papua di era modern tahun 2024 nanti. Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa pada tahun 2023 tahun depan sekitar bulan September, Gubernur Papua saat ini ( Bp. Lukas Enembe, S.IP., M.H ) akan mengakhiri masa jabatannya periode yang ke II.
Dan sudah pasti tentunya pada tahun 2024 nanti Papua harus mempunyai seorang pemimpin baru, seorang pemimpin muda yang akan menggantikan generasi tua yang selama ini memimpin Papua.