Banyak usaha untuk mendiskreditkan perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Hal itu dilakukan oleh beberapa negara Eropa dan Amerika dalam beberapa tahun terakhir. Mereka membuat kampanye hitam atau kampanye negatif yang menyudutkan perkebunan kelapa sawit sebagai perusak lingkungan karena merupakan tanaman monokultur yang paling luas di muka bumi.
Perlu diketahui, bahwa semua komoditas pertanian dunia yang dibudidayakan pada kawasan budIdaya pertanian merupakan monokultur. Gandum, jagung, kacang-kacangan, padi dan lain -lain di seluruh negara dibudidayakan secara monokultur.
Menurut data USDA pada tahun 2017, terdapat 224,28 juta hektar perkebunan gandum di dunia. Dari jumlah tersebut ladang gandum di India adalah yang terluas yakni 30,2 juta hektar. Selanjutnya di Uni Eropa sebanyak 26,9 juta hektar di Cina 24,3 juta hektar, Russia 26,9 juta hektar, kemudian di  Amerika Serikat seluas 17,7 juta hektar dan di Australia 12,9 juta hektar.
Sementara dari sekitar 177,45 juta hektar perkebunan jagung dunia, Amerika Serikat memiliki ladang terluas sebanyak 35 juta hektar. Kemudian di China terdapat 36 juta hektar, di Brasil 16,4 dan India 9,5 juta hektar. Sedangkan dari 159 juta hektar ladang padi dunia, berada di India sebanyak 44 juta hektar, di China 30,3 juta hektar dan Indonesia 12,1 juta hektar.
Untuk tanaman minyak nabati dunia, perkebunan kelapa sawit di Indonesia luasnya pada tahun 2016 hanya sekitar 11,6 juta hektar. Luas ini tentu lebih kecil dari pada kebun kacang kedelai yang dimiliki oleh negara-negara produsen utama minyak kedelai. Â Contohnya di Amerika Serikat pada tahun 2016, luas kebun kedelai adalah 33,6 juta hektar, Sedangkan di Brasil sekitar 33,8 juta hektar.
Luas ini berarti tiga kali lebih luas dan kebun sawit Indonesia. Di Argentina luas kebun kedelai adalah 19,5 juts hektar dan di India sekitar 11,4 juta hektar. Perbandingan dunia luas kebun sawit di Indonesia, menurut data USDA, hanya sepertiga luas kebun kacang kedelai Amerika Serikat atau Brasil. Bukti lain, perkebunan kelapa sawit di Indonesia juga masih kalah luas dibandingkan oleh jumlah total sawah padi di Tanah Air.
Klaim bahwa perkebunan kelapa sawit Indonesia merupakan komoditi monokultur terluas di dunia baik antar jenis komoditi maupun dalam kelompok komoditi tanaman minyak nabati dunia adalah salah besar. Masyarakat harus tahu hal ini agar dibukakan matanya tentang adanya kampanye yang salah dari negara Uni Eropa dan Amerika tentang kelapa sawit.
Perkebunan kelapa sawit yang membentang di Tanah Air, masih kalah luas dibandingkan dengan lahan yang digunakan oleh perkebunan kedelai. Namun dengan luasan yang lebih kecil produktivitas kelapa sawit dalam menghasilkan minyak Nabati jauh lebih tinggi dibandingkan minyak kedelai. Â Semoga kita semua menjadi paham.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H