Harga bahan bakar minyak atau BBM yang naik, membuat semua kalangan masyarakat merasa keberatan ketika ingin mengisi bahan bakar.Â
Kenaikan harga tersebut kurang-lebih dipengaruhi oleh harga minyak dunia yang naik. Hal tersebut membuat supplier-supplier bahan bakar seperti Pertamina, Shell, Vivo, dan BP harus menaikkan harga jual BBM yang tentunya membuat pro dan kontra di masyarakat.
BBM yang disubsidi, khususnya, apabila harga tidak dinaikkan maka rentang harga subsidi per liternya akan semakin tinggi dan merugikan negara.Â
Namun di sini Penulis tidak ingin membahas tentang pro dan kontra itu penulis ingin membagikan pengalaman penulis dalam menyiasati kenaikan harga bahan bakar minyak khususnya untuk pemakaian kendaraan sehari-hari.
Berikut beberapa hal yang bisa readers lakukan untuk menyiasati kenaikan harga BBM:
1. Menggunakan cairan Octane atau Cetane Booster
Sesuai namanya, cairan ini berfungsi sebagai zat aditif untuk menaikkan kadar oktan (pada bensin) ataupun kadar setana (pada diesel) dari BBM yang digunakan.
Penambahan cairan ini dilakukan ketika kamu ingin downgrade BBM yang kualitasnya di bawah anjuran pabrik. Contohnya yaitu anjuran pabrik menggunakan Pertamax (oktan 92) namun kamu ingin menggunakan Pertalite (oktan 90), maka kamu harus menggunakan octane booster dalam takaran tertentu agar kadar oktan dari bensin yang digunakan jadi meningkat.
Begitu juga pada kendaraan yang menggunakan BBM diesel, apabila ingin downgrade jenis dieselnya maka kamu harus menambahkan cetane booster dengan tujuan yang sama dengan kendaraan yang menggunakan bensin.
Harga cairan tersebut bervariatif, mulai dari Rp60 ribu hingga Rp120ribu tergantung merk dan volumenya.
2. Menerapkan Eco-Riding/Driving
Eco riding/driving memiliki arti "berkendara/mengemudi hemat". Cara ini dinilai mudah dan tanpa mengeluarkan uang sedikitpun, namun kamu harus memiliki kesabaran yang lebih ya Readers! Berikut cara-cara menerapkan eco riding/driving:
Buka gas secara perlahan
Hal ini berlaku untuk seluruh kendaraan baik yang memiliki transmisi otomatis ataupun manual. Tidak membuka gas secara berlebihan akan membuat bensin yang masuk ke ruang bakar tetap pada kadar yang dibutuhkan.
Tetapkan kecepatan maksimal pada 50-60 km/jamÂ
Kecepatan yang demikian dinilai ideal untuk menjaga efisiensi kinerja mesin.