Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Usah Tiada Siasat

6 Agustus 2016   10:22 Diperbarui: 6 Agustus 2016   10:39 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Usah Tiada Siasat

Puisi : Edy Priyatna

Kesenjangan teguh menyergap gelombang meriak peluru mencecar

lantas mengusik jantung nan bernafas mencari ilmu membawa layon

ketimpangan kekar menatap hinggap bersimpuh di kota gerimis tanah

semampang kututup mata impiankubiar ia tidak bisa dibuka terus

Duga kau jalan menghampiri lepas kutanya makna rindu tiada suara

rambu sendi dan tulang rusukku menerbitkan sebongkah serpihan

bidal secercah noktah akan tetapi aku masih tetap tegak berjejak

ketika hadir sang kekasihku tiriskan kalbu kuncup harumnya bunga

Kemudian malam larut bergerak hening menuliskan keindahan dalam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun