Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terbang Membelah Langit

17 Januari 2015   16:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:57 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terbang Membelah Langit
Puisi : Edy Priyatna

Larutan menimbun wajah malam
suara deras hujan dalam sajak
curahan hati mungkin perih
tanah digali terangkat dari dalam
ilmu nan tak kan pernah selesai
walau pagi maupun musim berganti
terpanas terik deru debu santapan kami
walau setiap hari mencari rejeki demi sesuap nasi

Sporadis kala berteriak dalam sunyi
selalu menanti pemimpin peduli semua ini
sebenarnya kaulah harapan tujuan kami
tempat curahan hati wadah keluh kesah
sudah hilangkah rasamu pada kami
karena kami tahu kau bukanlah batu
hanya diam duduk dan tidur di kursi
ketika kembali kuterjaga

Kugagas membuka lagi mata kecilku
lebih pekat dan tambah dingin mendekap
udara makin terasa pengap
ada apa dengan diriku
kamu tidak lagi bisa keluar
bukan larut dalam ketakutan
suatu saat pasti kan datang
kita tak mungkin lagi selalu penuh rasa

Akhirnya disiksa atau tersiksa
atas dengan mantra-mantra
tidurkan dengan cerita bintang dan rembulan
diberi angan keindahan pelangi-pelangi
sesungguhnya kita butuh keterbukaan dan kenyataan alami
dan nilai kita bukan kalah atau menang
juga bukan sedih dan senang
terbang membelah langit

(Pondok Petir, 17 Januari 2015)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun