Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Senyap Terkurung dalam Titik Terjauh

14 Desember 2015   12:06 Diperbarui: 14 Desember 2015   12:06 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senyap Terkurung dalam Titik Terjauh

Puisi : Edy Priyatna

Senja berganti pagi siang sejak waktu selalu berubah sangat sempurna hingga jiwa ini letih hatiku tetap tak berubah jika bayangan itu tiba kerap kian bergetar sungguh aku tak mengerti saat otak mulai membenak asa

Senandung pekik dikumandang kan musuh terkalah kan jiwa termenang terngiang bisikan kecil biarlah terang pikir akalnya meningkah rindu hati hidup kan api cinta cengkeram rasa dengar nya buka mata lihat terbukti

Seumpama saja engkau tahu betapa pikiran tak akan diam betapa ingin semua tersandang kan makhluk paling sempurna membawa ke bukit itu tak pernah dingin menabuh cengkram dalam benak atas rangkaian bulat

Setia menjadi tegak di atas nazar lepas bertindak melangkah kehendak jangan nampak mendung dilangit bahkan mengurat awan tipis melayang berdendang gembira mengantar waktu tidur setakat membuat ku terlepa

Senyap terkurung dalam titik terjauh akan keluar urung ketidakyakinan terlelap diperaduan senja meninggalkan inspirasi hingga tiba dlangit biru berkenaankah wajah abid terpajang dalam kewajaran alami titipan tanda

(Pondok Petir, 13 Desember 2015)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun