Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Predestinasi

27 Januari 2016   00:06 Diperbarui: 27 Januari 2016   00:37 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi : Edy Priyatna

Jangan dapat kembali karena telah terlalu jauh memasuki hati mu tanpa rel kereta api tepi sawah luas penghujung jalan ini tahu dimana akhirnya menggenggam dan mencengkeram jantung berdetak roh hati ber kertak tempramen lever dan tahu dimana akhirnya atau hingga waktu tiada kita awak sangat bangga pada mu dulu kau biarkan di sekujur tubuhmu luka

Saudara telah banyak luas mengajarkan kami membangun tanah air kita terluka menganga bertaut padu sendiri korbankan milikmu dan hidupmu membangun bangsa kita pada hari ini kami sebagai anak bangsa berniat berjanji akan menjadi pahlawan sepertimu melawan segala penghisapan penjajahan demi kemajuan negeri kita agar perjuanganmu takkan sia-sia

(Pondok Petir, 27 Januari 2016)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun