Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Ketika Terjaga dalam Sorotan Terik Mentari

29 April 2015   18:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:33 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika Terjaga dalam Sorotan Terik Mentari
Puisi : Edy Priyatna

Menyamping dalam ketenangan
lepas bebas dalam alam kabir
pelangi fatamorgana mengurai
memulangkan berkelukur mandiri
meninjau sedihku bukan untuk negeriku

Tetapi buat para tukang pembuang sampah
nan bekerja setiap hari tanpa alas kaki
tak mengeluh telapaknya terbakar aspal panas
dan ikhlas kulitnya kerap tersengat mentari
perbuatan kehidupan alam dunia

Namun hanya sekejap saja
tanpa terasa usia bertambah senja
semakin tiba di kesudahan musim
mengikuti kata pengarang
ada sebuah negeri impian

Konon negeri ini menjadi negeri para penangis
berpenghuni jutaan kesedihan
dalam dongeng tragis
dimana semua isi buminya hampir gaib
seduku untuk kedua telapak kakinya

Karena disini banyak pejabat negara
selalu beralas sepatu yang sangat mahal
sedihku juga untuk pakaian usangnya
karena dalam lemari ukiran kayu
gundukan baju licin jarang dipakai pengambilnya

Lengahkah aku akan segalanya
ketika terjaga dalam sorotan terik mentari
untuk memberi minum
memaknai harfiah realitas
keredupan senja sisipkan hening

(Pondok Petir, 29 April 2015)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun