Kesumat Bukan Berakhir
Puisi : Edy Priyatna
Betapa danau tapi air tak terbendung pada sajak-sajak kita strata nyalar sehingga senantiasa mengalir tiada henti berjuang antusiasme merdeka sewajarnya pada hamparan bumi indah nan luas bebas warnanya besar sudah sangat merah putih dibalik kepekatannya tersirat jelas seruan apa memekik keberanian suci membanggakan segala hati memacu teruskan
Begitu udara bersuhu rendah mendatangkan rasa menggigil tetapi tidak paham telah membebani otak ku terus ter patri dalam hati kemerdekaan selamanya tumbuh indah di hargai semua orang setiap saat tanpa terai melihat waktu bunga lima helai daun mahkota mengandung cinta manja dan sayang lambang anti kekerasan senantiasa menerima keadaan baik
Terawat dari keterpurukan dari sebuah permainan emosi karena pemicu memacu ganggu pemusatan daya ingat bukan rasa nan tumbuh terliput tertutup lapisan kemauan hingga menghasilkan derita padahal penderita bukan sifat kita tiada henti buruk secara alami dan sehingga mati melalui menjadi lupa pada diri melayang terbang tak melihat bangkit abses cinta
(Pondok Petir, 29 Januari 2016)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H