Harum Tak Pernah Berakhir
Puisi : Edy Priyatna
Senyawa menimbun di ubun-ubun menyusuk terus kerongga
depan ketika reda masih terasa rintik di hati genangan rinduÂ
disetiap detak-detak jantung perjuangan berkawan tarikan nafas
rentang pertama mulai bertanda penantian mendebarkan hatiÂ
Â
Bermakrifat di dada perihal insan teteskan kesejukan sejahtera
dalam damai torehkan keindahan dalam ramai hingga tembusÂ
ruang dan akan kuterbangkan angan tentang lukisan senjamuÂ
kunyanyikan kidung-kidung malam terhadap cerita malam ini
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!