Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Harum Tak Pernah Berakhir

9 September 2016   14:00 Diperbarui: 9 September 2016   14:03 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Harum Tak Pernah Berakhir

Puisi : Edy Priyatna

Senyawa menimbun di ubun-ubun menyusuk terus kerongga

depan ketika reda masih terasa rintik di hati genangan rindu 

disetiap detak-detak jantung perjuangan berkawan tarikan nafas

rentang pertama mulai bertanda penantian mendebarkan hati 

 

Bermakrifat di dada perihal insan teteskan kesejukan sejahtera

dalam damai torehkan keindahan dalam ramai hingga tembus 

ruang dan akan kuterbangkan angan tentang lukisan senjamu 

kunyanyikan kidung-kidung malam terhadap cerita malam ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun