Embunnya Menguap Pancarkan Sinar
Puisi : Edy Priyatna
Semat jam di dinding terus berputar
tak pernah berhenti
hari pertama mulai berkesan
penantian mendebarkan hati
menyentak rasa suka citaku
Nan dulu telah berjuang
kemudian menjadi pahlawan
kini telah mewarisi
beradulah sebentar
janji sumpah senantiasa bergema
Sedikit hati selalu putaran itu
geraknya begitu cepat
padahal belum sempat berkata maaf
pada mereka semua
kesalahan melimpah dalam hidup
Tiada berhenti di penjuru nusantara
kami putra dan putri berjanji
akan menjaga untuk tetap bersatu
aku akan mengatakan sesuatu
mengabadikan lentera nusantaramu
Mampukah menunggu barang sejenak
mengapa kau tak menjawab pertanyaanku
goresanmu telah melingkari hati
melepas semua rindu pada malammu
bayangmu biaskan jiwa tenggelam
Mendapatkan melebur semangat
menjadi pedang nan tajam
selalu menjaga tetap bergema
embunnya menguap pancarkan sinar
teteskan kesejukan penutup langitmu
(Pondok Petir, 15 Oktober 2014)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H