Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dalam Lingkaran Alam Hijau Ada Sungai Bening Jernih

18 Maret 2015   19:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:27 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi : Edy Priyatna

Sumber tahun ini aku mendapat kiriman
sebuah paket berbunyi detak jantung
tanpa nama alamat pengirim ternyata isinya sebuah boneka usang
lalu kucoba menghayati arti kiriman itu
tiba-tiba datang lagi kiriman paket lain juga tanpa alamat
padahal belum usai memahami pertama
untuk kedua tukang pos sempat bilang
hati-hati dan bukanya di kamar saja
sejak dalam perjalanan dadanya berdegup kencang

Semalam hanya menikmati sunyi
paket kedua ternyata isinya sebuah jam meja
aku gagal membara pada hari itu
menjamah tanganku untuk digerakkan
jemari tersentak mengikuti perintah
benakku yang mengatur jiwa hingga terjadilah goresan penaku
pada lembar suci dalam hati menceritakan sebuah kisah pencarian
terpancang menjadi satu warna dalam ruang ingatanku
pembedahan aparat selalu sulit dimengerti

Senja menangkap pencuri tertangkap penipu
begitu ceteknya gelombang hikayat ini
mereka berubah menjelma makhluk
tatkala situ ketika berkaca di air keruh
dalam lingkaran alam hijau ada sungai bening jernih
angin lembut selalu mengalun memberi isyarat menembang gita
pada denting air memainkan nada disoroti sinar cahaya mentari
hingga menciptakan pelangi memeluk jiwa bersahabat
menjalir kehangatan senantiasa memberikan napas kehidupan

(Pondok Petir, 17 Maret 2015)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun