Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Bunda adalah Hati Anaknya

27 April 2015   08:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:39 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bunda adalah Hati Anaknya
Puisi : Edy Priyatna

Saat ini besarnya pengorbananmu telah tercatat
dalam lembaran puisi pada dinding hatiku
nan telah tersadar selama ini
namun pasti aku takkan mampu

Menimbangi semua kebaikanmu
aku hanya bisa berdoa kepada sang penemu
berharap agar engkau selalu tertawa
juga teringat bahwa orang rumah selalu menangis

Selagi anaknya naik kelas saat anaknya lulus sekolah
begitu anaknya bekerja ketika anaknya bahagia
bunda adalah hati anaknya
hati selalu ikhlas disakiti oleh anaknya

Senantiasa memaafkan anaknya
kini aku ingat pesanmu
engkau telah memperlihatkan itu kepada anakmu setiap saat
selalu berbuat baik terhadap setaraf

Kemudian bersamamu aku pasti merasakan kebahagiaan
dan kesejukan tak terhingga lamanya
semua cinta ada padamu
selalu kau serahkan kepadaku dengan penuh kedamaian

Sempadan cinta itu senantiasa menyala sewaktu sepanjang
dapat prihatin semua telah engkau berikan
maafkanlah dosaku Ikhlaskanlah anakmu ini
engkau adalah segalanya bagiku

Menerima akan adanya kekeliruan
engkau adalah berlianku saudara adalah surgaku
untuk itu aku berjanji bila sudah waktuku
aku akan masuk dibawah tapak kakimu

(Pondok Petir, 27 April 2015)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun