Puisi : Edy Priyatna
Ketika asal fajar kizib datang. Aku terlihat masih tetap terjaga. Muncul hitam mulai memerah tanda sidik. Periksa peristiwa nan biasa kulewati. Menghadirkan kebahagiaan serta lebih. Barangkali kenapa bukan aku mengaturnya. Tetapi pasti pagiku segera datang menemani. Selagi waktu kubuka lagi mata kecilku. Tersua sedikit cahaya datang mengintip. Lama makin membesar tiba terdengar. Malahan melimpah suara orang banyak. Seribu terkadang tak seindah terlihatnya. Tak terasa airnya deras serkah.
(Pondok Petir, 13 Oktober 2019)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!