Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tak Terasa Airnya Deras Serkah

28 Oktober 2019   05:26 Diperbarui: 28 Oktober 2019   06:54 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi : Edy Priyatna

Ketika asal fajar kizib datang. Aku terlihat masih tetap terjaga. Muncul hitam mulai memerah tanda sidik. Periksa peristiwa nan biasa kulewati. Menghadirkan kebahagiaan serta lebih. Barangkali kenapa bukan aku mengaturnya. Tetapi pasti pagiku segera datang menemani. Selagi waktu kubuka lagi mata kecilku. Tersua sedikit cahaya datang mengintip. Lama makin membesar tiba terdengar. Malahan melimpah suara orang banyak. Seribu terkadang tak seindah terlihatnya. Tak terasa airnya deras serkah.

(Pondok Petir, 13 Oktober 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun