Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sontak Hujan Merintik Tajam Tiada Henti

7 September 2019   09:37 Diperbarui: 11 September 2019   07:27 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi : Edy Priyatna

Selepas malam larut bergerak. Walaupun tanpa bintang hening kuberjalan. Menarik langkah lagi tanpa berpaling jiwaku. Ringgis kini kutahu makna itu. Berharga keheningan dikerinduan rasa. Semasa sang surya mulai redup. Menyinarkan teriknya lidahku terasa. Kelu tatkala desir angin menyapa. Demi keluar dari persembunyian. Kucapai tanganmu dengan perlahan elok.

Balik mundur berjalan menyusuri lembah. Serta aku bisikan cakap roh hatiku. Pedulikah kamu disaat kita saling berbagi. Dengan berbagai macam delusi. Marak tertinggal padaku setelah kulepas. Seluruhnya hasrat setelah kau pergi. Bebas mandiri aku tak tahu apapun. Ibarat ada dimatamu suatu upaya aku jauh. Melalaikanku untuk kebebasanmu barangkali. Sedemikian itu rasa kasih lestari.

Kemudian lewat senja bermega kelam. Tak ada guntur tak ada halilintar. Meski tanpa gemuruh hening tak ada angin. Terlindung tinggal saudara sahabat. Mengapa kamu tak dapat kulupakan. Targetkan suara kalbu disambut gerimis. Rinai merintik halilitar menggetarkan. Sambar hatimu setelah letih itu. Gelabah terhentak kuterjaga tanpa sadar. Sontak hujan merintik tajam tiada henti.

(Pondok Petir, 23 Agustus 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun