Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kematian Bukan Sekadar Kepindahan

15 Agustus 2019   07:34 Diperbarui: 11 September 2019   07:31 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi : Edy Priyatna

Bersediakah menunggu barang sejenak. Mengapa kau tak menjawab pertanyaanku. Goresanmu telah melingkari hati. Melepas semua rindu pada malammu. Dibiarkannya langit hitam nan kosong. Bayangmu biaskan jiwa nan tenggelam.

Aktivitas jiwa ini mulai ringkih. Setelah lewat melangkahkan kaki dan penahan. Pada tengah malam tak bergairah. Akhirnya semua rindu pada malam itu. Tumbuhan sayur lalap tak bersuara. Ketika dia datang hampa udara.

Kemudian menunda turunnya hujan. Dibiarkannya lembar goresan beku. Seraya dengan setangkai pena kaku. Tercatat dan ternoda tajam dalam sajak. Menusuk permulaan dada nan sesak. Kendatipun matahari melumat tubuh.

Memancarkan siar cahaya pendar. Beramanat damai di dalam ramai. Atas segala bentuk isi jantungmu. Sambil menghitung dengan pasti. Panggilan nan mampir di ruang diri. Kematian bukan sekedar kepindahan.

(Pondok Petir, 31 Juli 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun