Puisi : Edy PriyatnaÂ
Di lembah sorot matahari kita berteduh. Di tempat atas badai kita bertahan. Di batin hati sebuah kehendak dan keyakinan. Suasana itu laksana kapal berlayar. Tak mudah dapat terbayangkan. Tidak akan pernah tahu. Ada terpendam ombak menghamtam.Â
Bicara suara deras hujan dalam sajak. Tumpahan curahan hati mungkin perih. Bentala tanah di gali terangkat dari dalam. Disiplin ilmu nan tak kan pernah selesai. Walau pagi maupun musim berganti. Sisir ratap nan pengap itu terserempak. Harap kehilangan batas waktu.
Tentang berkenaan suasana gelap. Biarpun meski tanaman pohon tumbang. Badai tergolek membelah bumi. Sepanjang masa tetap kutatap malam. Sebentuk terang mentari terbang. Mendatangi batas rinduku. Menderita masih tetap terawat.
Â
(Pondok Petir, 23 Juni 2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H