Puisi : Edy Priyatna
Membumi mampir di ruang diri. Semua tercipta karena keinginan. Saat ingin aku tak bisa. Seakan tak sanggup meraih nan jauh. Takkan pernah kembali lagi. Akan melebur semangat. Menjadi pedang nan tajam. Untuk selalu menjaga tetap bergema. Kami putra dan putri nigari. Jangan kalian sesali diriku. Harap aku agar kalian pahami ini. Aku belum menginginkan kalian saat ini. Namun jika aku telah membeku. Kalian pasti tahu bahwa aku telah tiada. Waktu menjadi bunga dalam mimpi. Durinya menjalar pada ranting. Bukan ada tangan nan datang. Santak tak terpetik lagi.
(Pondok Petir, 18 Juni 2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H