Jangan sanggup untuk menonton. Terlebih mengindahkan sangat tidak mungkin. Siap saudara nan bergerak kencang. Mencipta ramai sasaran nan lepas. Berencana membukakan terbentang. Â
Ingin Indonesia merdeka sampai kapanpun. Lempengan nomor baru bagimu.Jejak modus operandi tertanda lagi. Banyak pelangi nan menghiasi sawahmu. Memberikan nikmat para penanamnya.
Terminal namanya berlalu terlelap dalam mimpi. Bantalan sajak ini tak tandus kesumat. Hanya dapat meraba dan membaca saja. Juga petani penanam di desamu. Darah nan mengalir di ujung timur.
Â
(Pondok Petir, 12 Maret 2019)