Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Darah nan Mengalir di Ujung Timur

17 Maret 2019   16:03 Diperbarui: 17 Maret 2019   17:53 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan sanggup untuk menonton. Terlebih mengindahkan sangat tidak mungkin. Siap saudara nan bergerak kencang. Mencipta ramai sasaran nan lepas. Berencana membukakan terbentang.  

Ingin Indonesia merdeka sampai kapanpun. Lempengan nomor baru bagimu.Jejak modus operandi tertanda lagi. Banyak pelangi nan menghiasi sawahmu. Memberikan nikmat para penanamnya.

Terminal namanya berlalu terlelap dalam mimpi. Bantalan sajak ini tak tandus kesumat. Hanya dapat meraba dan membaca saja. Juga petani penanam di desamu. Darah nan mengalir di ujung timur.

 

(Pondok Petir, 12 Maret 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun