Puisi : Edy Priyatna
Menyebar pada hembusan angin. Lambang anti kekerasan. Senantiasa menerima keadaan. Baik buruk secara alami. Mengundang para sahabat. Dalam rasa berbahagia. Beradaptasi dengan duri lurus. Menahan kerusakan melindungi diri.Â
Mengawal pahala meratapi kemungkaran. Sayang langsung merangkul. Bermula lahir ke dunia ini. Mentari memancar mengucapkan salam. Badai berontak mengusik alam. Seabad rindu selaut teduh. Menyelimuti warna nestapa. Bertindak dalam kehendak.Â
Syak wasangka cahaya ciptakan ketenangan. Merebak pada hembusan angin. Ajak rangsang para sahabat. Dalam mencoba bersukacita. Beradaptasi dengan duri lurus. Menahan kerusakan melindungi diri. Sepantun serupa nan maha kuasa. Andaikata hadir sang kekasih merembes kalbu.Â
Sedang pada saat selalu saja terjadi. Memegang ada perasaan hilang. Terjadi perasaan kehilangan saja. Wujud hilang rasa selalu. Kehilangan terai setiap saat. Setiap hari kita selalu mengenal waktu. Menjejaki akar perjalanan. Sujud sungkem di telapak suargaloka.
(Pondok Petir, 07 Maret 2019)