Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Meski Padat Arwah Ini Sahabat Sejati

10 Maret 2019   10:47 Diperbarui: 10 Maret 2019   10:48 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Scribble Groot Artwork by @jm_artwork

Puisi : Edy Priyatna

 

Jika bicara tentang perasaan. Akan terlepas semua ramuan. Sesuatu objek sering ada kalanya menyelerakan. Juga kian menghambarkan. Kau telah tahu itu. Hadiah orang karena isinya membara. Cukup pada hari itu saling berteriak. Bagi malam saling berkelit. Silih bukan main baku berebut. Bukan penuh jiwa ini saling ambisi.

Kapan cengkeram rasa dengarnya. Buka mata lihat nya terang pikir akal nya. Meningkah rindu hati nya. Asal saja engkau tahu. Betapa pikiran tak akan diam. Keadaan telah lewat walau perlahan tapi amat pasti. Simpanlah dengan rasa kasih. Nostalgia kenangkan pertemuan. Sayangilah dengan cinta suci abadi. Atas segala bentuk isi jantungmu.

Sekiranya rembuk berkenaan kehidupan. Kita rangkai semua bunga warna. Susun rangkai semua batu. Menggerai seluruh telaten. Aku telah beri tahu itu. Kibarkan bendera suasana. Beningkan mata airmu untuk kebersamaan. Atas hari itu kawan sehati. Pada malam saudara seruang. Betapa saling sejawat sewaktu. Meski padat arwah ini sahabat sejati. 

 

(Pondok Petir, 05 Maret 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun