Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Rangkaian Bulat Tekad Menjadi Tegak

9 Maret 2019   12:46 Diperbarui: 9 Maret 2019   12:50 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lumayan hari ini kita bersukacita. Menghapus debu nan telanjang di kakimu. Pada pusaramu ku taburkan kembang bunga. Dan ku teteskan rasa haru. Bagi kemajuan tanah tumpah darah kita. Sanggang naikkan senjata tanpa instruksi.

Perjuanganmu takkan tangan kosong. Disambut para pejuang nan datang. Mereka gubah telah kembali. Dengan tanda janur kuning. Selalu jiwa menjadi merah putih.

Sedang hari ini kita bergembira. Keanggunan jamal mulai menggelap sirna. Seluruhnya bening dalam dekapan. Entah barangkali apa sebabnya. Mungkin temperamen manusia telah ingkar. Hancurkan alam dengan tangannya.  

Kabut tebal menyaput cahaya. Menabuh cengkram dalam benak. Rangkaian bulat tekad menjadi tegak. Atas nazar lepas bertindak. Bergerak melangkah dalam kehendak.

(Pondok Petir, 04 Maret 2019) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun