Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sebuah Kenangan Rindu Lestari

10 Februari 2019   13:27 Diperbarui: 10 Februari 2019   13:56 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi : Edy Priyatna

Sendi tangannya amat tajam. Di asah goresan hitammu. Menusuk membakar dengan gemas. Siapa terdahulu di lahirkan. Membuat kobaran api sepi menjadi kelam. Telah hampir setahun bersamamu. Setiap hari selalu kalian robek diriku. Atau anggap saja aku makhluk lama.

Wahai sahabat sehati. Agar membangkitkan gairah. Pencinta nusa bangsa. Ketika ini warnanya telah berubah. Terasa deras hati ini tersiram. Ketenangan telah menyelimuti. Jiwa terbanjiri kehangatan. Oleh sepasang mata nan indah.

Setakat membuatku terjaga. Bagai tak memiliki cermin untuk introspeksi. Sahabat sejawat seruang. Bangkit dari keterpurukan. Sadar bila membiarkan emosi. Lalu akan segera beranjak pergi. Sebuah kenangan rindu lestari. Takkan terlupakan selama-lamanya.

(Pondok Petir, 05 Pebruari 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun