Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Atas Perintah Sang Pencipta

23 Januari 2019   11:06 Diperbarui: 23 Januari 2019   11:13 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi : Edy Priyatna

Menapak jejak sawah hijau. Alam menyebrangi sungai bening. Melintasi hutan belantara. Gunung bukit menjulang. Awan putih langit biru. Kembang tengkuk jantung.

Lantaran pemicu memacu ganggu. Pemusatan daya ingat. Bukan rasa nan tumbuh. Tertutup lapisan kemauan. Hingga menghasilkan derita. Padahal penderitaan bukan sifat kita.

Bagaikan tahun sebelumnya. Ada orang di atas trotoar jalan. Di hantam sebuah mobil hitam. Nyawanya di cabut  secara bersamaan. Tanpa harus ada jati diri. Atas perintah sang pencipta.

(Pondok Petir, 18 Januari 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun