Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Suasanaku Terbentur Remang

9 Januari 2019   07:48 Diperbarui: 9 Januari 2019   07:54 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi : Edy Priyatna

Lepasnya rasa berkemampuan. Terganggu tanggapan hati. Berganti pada dasar alami. Melatih diri untuk biasa. Akan kembali sendiri. Kemudian membakar semangat. Bangkitkan untuk maju kembali. Mengikuti jejak para pahlawan. Seperti janji bakti kepada tumpah darah. Mengabdi kasih jiwa dan raga.

Bukalah matamu nan lebar. Mainkanlah melodimu. Pada rumah gedung itu. Akan ku tanam benih kasih. Ku bawa dari bojongsari . Berbaring sendiri di atas tilam putih. Tersentak ku mendengar rintik hujan di luar. Kini waktunya menampilkan. Angin pun datang menerpa kalbu. Ketika ku intip dari balik jendela. Sehingga menjadi pesona cinta.

Maju selangkah demi selangkah.Tanah tumpah darah kita. Laga pada hamparan. Tanah air bangsa. Suasanaku terbentur remang. Dalam saat kebersamaan. Mendapatkan bangkit kembali. Untuk kibarkan bendera. Keinginan menjelang menang. Suasana buat berlomba. Kesibukan dalam terpandai.

(Pondok Petir, 04 Januari 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun