Puisi : Edy Priyatna
Lepasnya rasa berkemampuan. Terganggu tanggapan hati. Berganti pada dasar alami. Melatih diri untuk biasa. Akan kembali sendiri. Kemudian membakar semangat. Bangkitkan untuk maju kembali. Mengikuti jejak para pahlawan. Seperti janji bakti kepada tumpah darah. Mengabdi kasih jiwa dan raga.
Bukalah matamu nan lebar. Mainkanlah melodimu. Pada rumah gedung itu. Akan ku tanam benih kasih. Ku bawa dari bojongsari . Berbaring sendiri di atas tilam putih. Tersentak ku mendengar rintik hujan di luar. Kini waktunya menampilkan. Angin pun datang menerpa kalbu. Ketika ku intip dari balik jendela. Sehingga menjadi pesona cinta.
Maju selangkah demi selangkah.Tanah tumpah darah kita. Laga pada hamparan. Tanah air bangsa. Suasanaku terbentur remang. Dalam saat kebersamaan. Mendapatkan bangkit kembali. Untuk kibarkan bendera. Keinginan menjelang menang. Suasana buat berlomba. Kesibukan dalam terpandai.
(Pondok Petir, 04 Januari 2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H