Puisi : Edy Priyatna
Hari ini terjadi lagi. Bagaikan kompetisi balon dunia. Sebuah berita tidak menyenangkan. Bukan karena ada kalah atau menang. Tetapi kisah kasus pejabat lalai. Dalam mengemban tugas negara. Sangat menyedihkan rakyat. Seperti selalu tiada henti. Keadaan adalah lembaran baru bagimu. Jejak langkah mulai tertanda lagi. Akan ada banyak pelangi menghiasi sawahmu. Senantiasa memberikan nikmat para petaninya. Perkenankanlah aku menuturkan goresan hati.
Tahun ini jumlah tikus bertambah lagi. Dari negeri nan menggrogoti uang rakyat. Telah tercatat di seluruh media. Padahal sudah di jaga ketat agar tidak merajalela. Namun masih tetap terulang kembali. Lolos dan bebas dari penjagaan. Makin lebih menyakitkan. Di tangkap pun akan tangan kosong. Seindah rembulan menjenguk bumi. Semua tercipta karena keinginan. Suasana ulang tahun. Tolong catat di hatimu. Aku juga menanam di desaku.
(Pondok Petir, 22 Desember 2018)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H