Puisi : Edy Priyatna
Menjalankan sepak terjang ke depan. Sebagai nasionalis sejati. Senantiasa memuja tubuhmu. Tak seperti embun di ujung rumput. Bidal asa nan tertandu di kelopak mata. Tertahan di telan prahara. Terlihat wajahmu berona putih. Ranum bercahaya indah. Penaka rasa tak berkesudahan. Hingga diriku berharap. Jiwamu membakar cintaku. Tanganmu menyambut napasku. Tatkala ini warnanya telah berubah. Hingga membuatku terjaga. Dan sadar bila membiarkan emosi. Bagai tak memiliki cermin untuk introspeksi. Senja ini kau kembali bertakhta. Merajut ulang keramaian masa lalu. Bersenda gurau nikmat nan syahdu. Meskipun semuanya tak pernah nyata.
(Pondok Petir, 20 Desember 2018)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H