Puisi : Edy Priyatna
Â
Nila samudra model angkasa. Sentralnya di awan bening. Anak buah dengan keputusan. Lengkung langit tak di peluk tabun. Nagari itu menyandarkan. Jenjang menerima beralur sepanjang kesan. Hamba melihat persona menegah jagat. Laksana kendana sinyal perairan nyawanya. Â
Tak ada asap membumbung di peparu jalan. Dengan kedalaman tanpa serbuk. Kasta nan hamba taruh di awan. Bawah umur senang bahagia. Lembing menenangankan kehidupan. Nagari tersebut terawat aman dan berjarak. Sudah pernah lulus dari bianglala. Semut membagi dengan semangat. Â
Melangkahi alam beserta penawar. Dengan membawa panggul jawi. Hamba akan memburu waktu. Cakap merasi telah melebur emosi. Berguncang menggeletar bulatan langit jiwa. Menumpu riwayat silsilah di kedapatan. Sepak terjang aksi anak masa. Seandainya hamba mendarat di tanah air. Egoku sedang berada di sana.
 Â
(Brunei Darussalam, 30 Nopember 2018)
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI