Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menciptakan Sajak-sajak Terus Mengalir

19 Mei 2016   16:00 Diperbarui: 19 Mei 2016   16:06 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perdana bertemu ketika kita masih terasa asing tak ada rasa selain 

satu sama lain karena tidakdapat mendengar suaranya dengan baik

dukaku melangkah di jalanitu bulat polos tidak terselubung bergerak 

lemah masygul sedih sepertigagal dan membisu dalam kekecewaan 

membelenggu diri telahbergulat mati-matian demi sajak kau dibunuh 

kehampaan dan kebodohanmembuat jiwa bergetar saat sorot mata 

tak berkedip menatapmu serasabenda tajam mengalir dalam darah

membersihkan seluruhjantungku dalam bayangan matamu bening

 

Andaisuatu saat nanti kita bertemu kembali di jalan itu maka kupeluk 

karena pergumulan tabu siapaaku siapa kamu siapa kita siapa waktu 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun