Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kesenyapan dan Keheningan Malam Hanya Berkawan Mimpi-mimpi

1 Maret 2016   23:14 Diperbarui: 1 Maret 2016   23:37 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendengar kata sahibulhikayat ada sebuah negeri impian konon negeri ini menjadi negeri para penangis ber penghuni jutaan kesedihan patetis dalam dongeng-dongeng tragis dimana semua isi buminya hampir sirna usia bertambah senja tunggang gunung sore semakin tiba di akhir tahun

Strategi kehidupan alam dunia hanya sekejap saja tanpa terasa menaik menyingkir dalam ketenangan lepas bebas alam kabir pelangi halusinasi fatamorgana bayang-bayang lebih mengurai memulang kan luka sendiri barisan rindu nan panjang mengelana tanpa arah membawa sajak-sajak

Kesenyapan dan keheningan malam hanya berkawan mimpi-mimpi rata mendengar kata sahibulhikayat ada sebuah negeri impian sebuah model republik nan para pemimpinnya tertidur sepanjang hari diatas kursi-kursi hangat di balik ruang janji-janji hingga tak sadar bangkit harta nya dicuri

(Pondok Petir, 27 Pebruari 2016)

Puisi : Edy Priyatna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun