Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Duduk Terdiam Terlihat Langit Jingga

14 Februari 2016   15:25 Diperbarui: 4 April 2017   17:05 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Dok. Pribadi"][/caption]Sewajarnya pada hamparan bumi indah nan lega luas bebas warna nya sudah sangat merah putih dibalik kepekatannya dan tersirat jelas seruan memekik keberanian suci membanggakan segala selektif memacu terus berjuang semangat kemerdekaan tiada henti nan jarang beres perhatian

Sedang desa negeriku akan ku bangun rumah-rumah di semai tanaman dari banyak asal mula pohon tumbuh hingga tumbuh bunga-bunga indah tangkap getarannya dengar suara nya sajak-sajak ku mandang di langit biru berhitam ketika mata air canak menjulang di bawah rumpun bambu

Demi mentari mulai tenggelam saya tiba bersama senja di ujung petang saat sawah mulai menaik batang-batangnya tergerai diringi suara tiruan bunyi papan bersangit saya masih mendengar getaran perubahan alam duduk terdiam terlihat langit jingga meremang perlahan membiru di tutup

(Pondok Petir, 07 Pebruari 2016)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun