Ketika Kutatap Matamu Tergambar ada Cinta Tertahan
Puisi : Edy Priyatna
Ketika kutatap matamu tergambar ada cinta tertahan menanti faal gejala luapan mendung tanpa terucap rangkul dan peluklah daku leburkan aku dalam hujanmu sebuah kebimbangan di depan pintu hati nan masih ada terkunci rapat ketika kita memegang lilin kolaborasi akhir Oktober dahulu
Persona seksi bertubuh padat beku penuh coretan hitam terurai panjang menggemaskan tergambar jelas dilembar daun kuning nan kering hilang terlihat membentang menumbuhkan tiada terbalut terikat sehelai benang dia sangat ahli dan profesional ahli bayaran tidak semua orang nan tahu
Musim ini terjadi lagi bagaikan kompetisi bola dunia sebuah berita panas menyenangkan bukan karena ada kalah atau menang tetapi kisah kasus pejabat-pejabat lalai dalam mengemban tugas negara nan sangat tragis menyayat hati menyedih kan rakyat rawan ajak seperti selalu tiada henti
Merupakan seorang sebagai berhasil lolos karena sangat pandai berkelit tatkala itu aku tahu dan kau tak tahu telah datang rintik-rintik kesejukan nan terbaring di atas mega kelabu tertahan turun oleh kegalauan dalam benak kacau sebuah ketidak-tahuan mendebar kan membuat sirna rasa
(Pondok Petir, 15 Januari 2016)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H