Berasal dalam Impian
Puisi : Edy Priyatna
Tengah langit mengukir gelap berhias lembayung diufuk sana kurasakan henta kan malam menyelimuti menghitamkan relung kalbu pada tawang selamanya datang pada belahan saat mentari tenggelam bumi berputar menghalangi sinar surya itu memberi batasan dibalik katakan kehidupan
Sesudah lama kuberjalan hatiku telah jatuh saat berhenti di ruang hadir hadirmu amat mempesona karena wajahmu menawan hati membuatku menjelajahi mu langkahku telah banyak jalanmu kesejukan dan sakinah kedamaian senantiasa terlihat jejak-jejakku ditanahmu tak pernah hilang
Berasal dalam impian terbenak dalam duka antara dekat dan jauh tiada ketika kuberjalan mengamati sawahmu nan hijau mulai tumbuh berjebah bersama pesat nya keramaian gunung mu pun mulai ber sahabat hingga menciptakan kebersamaan kerap kian mempengaruhi siapa saja melihat
Berbeda kata perpisahan akan merajut kembali lama menanti menyadari isyaratkan tak kan kembali menikmati waktu berputar meniti hari tanggal kehidupan hingga menghujani hitam kelam mengetahui hari terlampaui mengukir diskusi elok nan sarat asah asih asuh dalam merangkai kata
(Pondok Petir, 09 Desember 2015)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H