Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Kelihatan Kota Ini Sudah Tak Punya Rembulan

3 Mei 2015   13:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:25 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14306442881179184811

[caption id="attachment_414671" align="aligncenter" width="512" caption="Ilustrasi/Trisnomajaputra.wordpress.com"][/caption]

Puisi : Edy Priyatna

Larutan titik beratku masih banyak tersisa
namun tetap bukan untuk negeriku
tetapi akan aku simpan di wadah
untuk memberi minum anak
tukang sampah di perempatan jalan
mencari makan pada tutup botol berkayu
serta botol plastik bekas minuman

Sebelahnya akan kugunakan membersihkan
badan saudaraku nan terguyur lumpur ajaib
senantiasa menyembur akibat ulah orang besar tamak
edaran baru segera tiba
siapkan dengan isi jangan sampai kosong
semangat perjuangan harus selalu ada dan terus membara
berdasarkan kata pendongeng ada sebuah negeri impian

Kelihatan kota ini sudah tak punya rembulan
bahkan tak punya matahari ada hanya bayang ilusi
menutupi para penguasa kebesaran sendiri
menikmati sedihku bukan untuk kotaku
pejabat berdasi telah tak pernah peduli
padahal lingkungan selalu bersih
sejak usia muda hingga beranjak menua

Kendati sekarang ini masih terus diuji
tukang sampah tetap tidak berubah
namun negeriku semakin tergadai
menjadi rebutan dalam bursa kuasa
atasan lalu jadi boneka pajangan etalase kapitalis
setelah musibah datang melanda
malah berpikir menjanjikan lahan penanaman

(Pondok Petir, 03 Mei 2015)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun