Kami adalah Bayang-bayang
Puisi : Edy Priyatna
Sekeadaan itu juga kami
momen ramahnya bekerja
meski aku hanyalah makhluk kecil nan ceroboh
melainkan senyumku tak pernah buatan
demi semua nan telah bertukar
Sekalian sendi dan tulang sampingku
menyebabkan sebongkah guntingan
laksana secercah bintik
berkenaan aku masih tetap tegang
kawula masih bisa tegak berdiri kesepian
Penujang telanjangku telah menapak gunung
curamnya bukit jantungmu
benihmu memandang seolah mencambukku
hendak terus bertindak
kendala menghadang trip memenatkan
Kenyang onak dan penarung
tujuanku tetap keinginan
bukan pernah mengambau
meskipun aku tak tegas berlebihan
lamun kau tak tega menduganya
Walakin aku tahu bahwa kau telah cakap
singgah rasa resah mengganggu
sesaat terluput oleh gundah gulana
tatkala keraguan kegelisahan sanubari
pada mulut mulai kaku
Harkat mulai berlama-lama
akibat ada nan tiba kemudian
berhubung ada nan lain menantimu di gunduk tanah
kami adalah bayang-bayang
berahi sayang semu nan sesungguhnya
(Jakarta, 11 Januari 2014)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H