Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Embunnya Menguap Pancarkan Sinar

15 Oktober 2014   14:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:57 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Embunnya Menguap Pancarkan Sinar
Puisi : Edy Priyatna

Semat jam di dinding terus berputar
tak pernah berhenti
hari pertama mulai berkesan
penantian mendebarkan hati
menyentak rasa suka citaku

Nan dulu telah berjuang
kemudian menjadi pahlawan
kini telah mewarisi
beradulah sebentar
janji sumpah senantiasa bergema

Sedikit hati selalu putaran itu
geraknya begitu cepat
padahal belum sempat berkata maaf
pada mereka semua
kesalahan melimpah dalam hidup

Tiada berhenti di penjuru nusantara
kami putra dan putri berjanji
akan menjaga untuk tetap bersatu
aku akan mengatakan sesuatu
mengabadikan lentera nusantaramu

Mampukah menunggu barang sejenak
mengapa kau tak menjawab pertanyaanku
goresanmu telah melingkari hati
melepas semua rindu pada malammu
bayangmu biaskan jiwa tenggelam

Mendapatkan melebur semangat
menjadi pedang nan tajam
selalu menjaga tetap bergema
embunnya menguap pancarkan sinar
teteskan kesejukan penutup langitmu

(Pondok Petir, 15 Oktober 2014)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun