Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

{DEAR PPA} Hingga Akhirnya Menjadi Kenyataan

1 Maret 2015   12:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:19 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga Akhirnya Menjadi Kenyataan
Puisi : Edy Priyatna (Nomor 2)

Antik sekali rasanya kumencoba mencari suara itu
ia seperti baru saja lenyap tertelan angin malam
berembus menuju samudera lepas
dan hanyut terbawa guruh prahara
hingga tak kesampaian menemuinya
kini, dimanakah kau berada lalu kapankah kau kembali lagi
pada hakikatnya kenapa kita harus berpisah

Tepi laut pantai membiru bagaikan langit nan cerah
air sungai mengalir bening sebening udara di singgasana
doaku abadi sesuai detak jantungku disebelah hati
terutama bertemu ketika kita masih terasa asing
tak ada rasa selain dukaku melangkah di jalan itu
bulat polos tidak terselubung
beraksi lemah masygul sedih seperti gagal

Membatu dalam kekecewaan
membelenggu diri telah bergulat mati-matian
demi sajak kau dibunuh kehampaan dan kebodohan
membuat jiwa bergetar saat sorot mataku tak berkedip menatapmu
serasa ada benda tajam mengalir dalam darah
membersihkan seluruh jantungku
bermakna bayangan matamu bening

Seumpana suatu saat nanti kita bertemu kembali di jalan itu
maka akan kudekap dirimu dan juga jalan itu
kompakkan hati bulatkan tekad langkahkan usaha lihatkan impianmu
agar impian jadi harapan dan harapan jadi cita-cita
hingga akhirnya menjadi kenyataan
lalu kuberi minum bibirku dahaga
kenyang semua gairahku telah menanggung rindu

(Pondok Petir,01 Maret 2015)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun