Bravooo ! ! !Â
Itulah kesan yang dapat saya berikan setelah menonton film Gundala ,pada hari kamis ( 29 Agustus 2019 ) kemarin . Tepat di hari pertama perilisannya di bioskop .
Saya yang memang penggemar film-film aksi heroik para pahlawan super, iseng-iseng nonton  (dengan mindset yang kadung terpesona dengan jagoan-jagoan luar negeri macam Marvel & DC sebagai pembanding  )
Hasilnya ?
Film garapan sutradara kenamaan ,Joko Anwar ini memang tidak mengecewakan ,bahkan menurut saya sangat bagus sekali dan cukup meninggalkan kesan yang mendalam . Sebagai pembuka gerbang serangkaian film-film superhero Indonesia yang akan tayang berikutnya.
 Yup , Indonesia siap menciptakan semesta superhero-nya sendiri sebagaimana Marvel dan DC di Amerika.
Jalan cerita yang runut dan masuk akal adalah bagian dari daya tarik film ini. Dimana Joko Anwar tidak terlalu boros menggunakan teknik CGI namun lebih menonjolkan  seni beladiri khas Indonesia ,dalam pertarungan Gundala melawan musuh-musuhnya .Â
Semua diceritakan secara logis dan masuk akal ,mulai dari asal Gundala mendapatkan kekuatannya( walau belum di eksplor secara detil___mungkin akan diceritakan di film sekuelnya)  bagaimana mendapatkan kostumnya ,dan darimana dia belajar beladiri. Tidak seperti Spiderman yang tiba-tiba  jago berkelahi setelah di gigit laba-labaÂ
Walau efek sambaran petir ( sebagai kekuatan Gundala) tidak semegah film Thor atau The Flash, tidak mengurangi daya tarik dari film ini ,karena sebagai gantinya ,kita disuguhi adegan pertarungan seni bela diri silat yang ciamik ,dari aktor Abimana sebagai pemeran Gundala dan aktor Cecep Arif Rahman yang sudah terkenal membintangi film-film lagaÂ