Mohon tunggu...
Endar Permadi
Endar Permadi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Gili Balu, Zamrud Cantik di Selat Alas

14 Agustus 2017   12:27 Diperbarui: 14 Agustus 2017   23:01 1552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terlalu banyaknya pulau di Indonesia menjadikan beberapa variasi hasil perhitungan jumlah pulau. Ada sumber yang mengatakan tiga belas ribu ada yang mengatakan hingga tujuh belas ribu. Uniknya, terlepas dari perhitungan jumlah pulau yang bervariasi, tidak sampai setengah dari beberapa belas ribu tersebut yang memiliki nama. Terbentang dari Sabang sampai Merauke, untaian zamrud hijau khatulistiwa Indonesia memiliki kecantikan masing-masing di setiap pulau yang menciptakan keberagaman dan kekayaan tanah air.

Dari beberapa belas ribu pulau yang ada, terdapat dua pulau cantik dari delapan pulau cantik lainnya yang terletak di perairan selat Alas, selat yang memisahkan pulau Lombok dan pulau Sumbawa. Pulau Kenawa dan pulau Paserang, termasuk dalam gugusan pulau Gili Balu yang dalam bahasa Sumbawa bararti "Pulau Delapan".  Memiliki padang rumput yang hijau di musim penghujan dan kuning keemasan di musim kemarau. Dikelilingi oleh terumbu karang indah yang juga menjadi batas antara lautan biru disekitarnya menjadikan kedua pulau ini memiliki daya tarik yang memikat.

dok.pribadi
dok.pribadi
Gerbang utama pulau Paserang dan pulau Kenawa adalah Desa Poto Tano yang juga menjadi nama pelabuhan di Sumbawa Barat. Dapat ditempuh dengan jalur darat dari Sumbawa Besar selama dua jam perjalanan atau menyeberang dengan kapal ferry reguler yang beroperasi tiap satu jam selama 24 jam dari pelabuhan Kayangan, Lombok. Penyeberangan dengan kapal ferryreguler memakan waktu sekitar satu setengah jam.
dok.pribadi
dok.pribadi
Meninggalkan segala kemolekan dewi Anjani di Lombok menuju Sumbawa yang memiliki curah hujan yang rendah, seperti meninggalkan istana menuju tempat pengasingan namun menyimpan sejuta keindahan. Dua orang biduan dan satu pengiring keyboard menjadi hiburan para penumpang kelas ekonomi yang sudah termasuk dalam paket tiket seharga dua puluh ribu rupiah. Berbeda jika ingin bernyanyi ke depan sambil bergoyang, ada saweran khusus yang harus dipersiapkan. Suatu bentuk hiburan masyarakat tanpa unsur-unsur lain selain hiburan dan kegembiraan semata.

Daratan kuning kecokelatan dengan rumput berwarna emas terlihat saat memasuki pelabuhan Poto Tano di Sumbawa Barat, ciri khas Nusa Tenggara. Tidak perlu menuju desa Poto Tano, minta pemilik perahu untuk menjemput di area pantai di pinggir dermaga. Perahu bercadik dari bambu di kiri dan kanan yang dapat menampung hingga sepuluh orang dapat mengantar ke pulau-pulau di area selat Alas. Harga penyewaan perahu berbeda-beda, tergantung hasil negosiasi dan tujuan wisata. Untuk ke  Kenawa, 250.000 -- 350.000 rupiah sudah dapat mengantar pergi dan pulang. Tidak ada perahu reguler yang beroperasi antar pulau.

dok.pribadi
dok.pribadi
Lima belas menit dari Poto Tano ke Kenawa, pulau tanpa penghuni yang sangat indah. Pasir putih dengan paduan biru laut dan langit menambah keindahan pulau ini. Bukit kecil di ujung pulau menambah keistimewaan Kenawa yang dapat menyajikan pemandangan 360o. Daratan sumbawa yang eksotis, gradasi biru laut yang indah dan jika cuaca tidak berawan, akan terlihat jelas gunung Rinjani di seberang.

Kenawa didominasi oleh padang rumput yang hampir lebih dari sebagian pulau dan hampir tidak ada pohon-pohon besar. Terdapat pondok-pondok di bagian pesisir pantai yang dapat digunakan untuk bersantai. Tidak ada homestay, namun terdapat warung yang menjual makanan ringan dan minuman yang buka saat akhir pekan dan libur panjang. Berkemah juga dapat menjadi pilihan tepat. Pesona matahari terbit dan terbenam dapat ditemukan di pulau ini. Pada malam hari taburan bintang-bintang di langit akan menemani seperti lukisan alam yang bersinar. Bawah laut Kenawa sangat cantik. Terumbu karang yang sehat dan jenis ikan yang beragam terlihat jelas. Jika beruntung, akan terlihat penyu saat menyelam atau snorkeling di sekitar perairan Pulau Kenawa.

dok.pribadi
dok.pribadi
Tidak berbeda jauh dari pulau Kenawa, Pulau Paserang juga menyimpan keindahan yang begitu memesona. Terdapat beberapa rumah panggung kecil di Paserang hasil dari kerjasama pemerintah KSB dan investor tapi tidak pernah digunakan sejak dibangun. Pulau Paserang  tidak berpenghuni jadi suasanya sangat tenang. Jangan heran pada saat snorkeling menemukan banyak ban, kerangka besi atau barang rongsokan lainnya. Tidak ada sumber jelas dan entah disengaja atau tidak. Namun barang-barang rongsokan itu menjadi sarang ikan dan terumbu karang.

dok.pribadi
dok.pribadi
Selama di Kenawa dan Paserang cukup dengan berjalan sudah dapat mengelilingi pulau. Bagi pecinta photography, cobalah untuk menjelajah sudut-sudut pulau seperti kawasan bakau, dermaga atau naik ke bukit. BIla kita ingin berkemah, jangan lupa untuk membawa logistik yang cukup karena tidak ada sumber air bersih di kedua pulau. Untuk peralatan snorkeling atau menyelam dapat menyewa ke pemilik perahu dan diinformasikan saat masih di Poto Tano.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun