Mohon tunggu...
Gugun 7
Gugun 7 Mohon Tunggu... lainnya -

Capturing the stories of your life. kadang di dapur, kadang di gunung.\r\n\r\nMenyukai Gatotkaca apapun bentuk dan perbuatannya, meski kadang harus menyukai Superman, Batman dan Spiderman. \r\n\r\n#HopeHappiness

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Wajah Baru Inspirasi Indonesia

10 September 2011   00:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:06 929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama berada di Jakarta tak pernah sekalipun saya datang ke tempat ini, ini adalah kali pertama datang ke balai sidang JCC Senayan tempat yang akan diadakannya grand launching KompasTV. Beruntung juga bisa menjadi saksi bersama teman-teman dari kompasiana untuk menyaksikan sejarah baru dunia pertelevisian ini. Sempat bingung sebentar, gak ada teman yang dikenal meski sebelumnya sudah janjian bersama yang lain di JCC. Setelah registrasi langsung saja saya masuk kedalam, dan wow sebuah stand dengan mobil mobil Lowo Discovery yang sering saya lihat di layar laptop ada didepan saya berdiri. Itu adalah mobil yang digunakan Cahyo Alcantana seorang petualang Indonesia. Di Kompas TV dia akan membawakan sebuah program Teroka, sebuah program petualangan mulai dari penelusuran gua-gua terdalam juga laut-laut di Indonesia juga alam dan gunung-gunung tertingginya. Sambil menunggu yang lain saya memperhatikan semua peralatan perang yang ada di stand tersebut. Mulai dari perlengkapan makan(ada kompor trangia disana) sampai peralatan broadcast tertata rapi disana, perlengkapan diving, caving, climbing. Dari semua perlengkapan perang tim Teroka saya sangat suka melihat beragam tali yang dipamerkan disitu. Ya, sebuah tali yang selalu menjadi teman terbaik para petualang, seikat tali dimana nyawa seorang petualang dipertaruhkan ketika berada di tebing tertinggi maupun di kedalaman gua. Sampai ada kutipan yang saya tidak tahu dari mana berasal "believe in your Rope", selalu percaya dengan talimu, ungkapan sederhana tentang sebuah pegangan hidup, tidak hanya tali untuk safety adventure, tapi juga tali untuk mengikat sikap kita dalam menjalani hidup agar tidak macam-macam. Saya pegang, inilah tali-tali itu, sangat ingin rasanya mencoba webing(tali-menali) dengan perlengkapan lengkap ini. Mungkin banyak yang tidak memperhatikan tali-tali tersebut. Jeep besar dan sebuah trail lebih menarik perhatian, tapi, menurut saya tali-tali itulah yang bisa memberikan tantangan sebenarnya. tali-tali yang ada di stand Teroka

Seorang dengan tubuh tegap dengan setelan jaz, rapi namun sebuah kalung komando keluar dari balik kemeja putihnya yang terbuka. Ya, dialah Cahyo Alkantana. Tak menyia-nyiakan waktu saya langsung berjabat tangan dengan beliau, sayang saat itu belum ada temen yang mau memfoto. keinginan berfoto terpenuhi ketika saat pulang. Berjabat tangan dengan seorang idola merupakan sebuah penghargaan bagi saya. Hanya sempat ngobrol sedikit tentang programnya yg di Gua Jomblang, Gunung Kidul, dan menanyakan apakah ia juga ikut terlibat di ekspedisi Cincin Api nantinya. Cahyo Alkantana, seorang legenda hidup di dunia adventure. ketika saya merindukan sosok Norman Edwin saya kembali menemukan orang seperti beliau. Mungkin jika Norman Edwin (seorang wartawan Kompas-alm)masih ada, Teroka akan menjadi miliknya atau bisa saja mereka akan berkolaborasi karena keduanya memiliki visi dan misi yang sama dalam dunia alam liar. Sama-sama seorang pencerita, fotografer, penjelajah perut bumi dan laut juga sama-sama bertubuh gempal. Kemarin saya hanya bisa membaca petualangan Nor dalam tulisan-tulisanya sekarang saya akan bisa melihat aksi petualangan bersama Cahyo Alkantana seorang yang selalu terlihat tenang dan ternyata memang benar ia sangat tidak banyak bicara sering ia hanya tersenyum untuk menyapa ketika ada orang yang menyapanya.

Alunan biola membuka grand launching kompastv malam itu. 9 September 2011 di balai sidang Jakarta Convention Centere itu menjadi saksi lahirnya televisi baru di Indonesia. Perlahan warna-warni lampu bergerak menuju panggung dimana violis kecil itu berada. Gita gutawa dan Kanya membuka malam itu kemudian keceriaan anak-anak kecil dari Musikal Laskar Pelangi yang berdatangan ketengah panggung mengalihkan sejenak, dengan tertawa mereka berkejaran satu sama lain kemudian mereka menyanyikan lagu anak-anak daerah. Menurut saya pembukaan yang menarik yang dimulai dari anak-anak dan didedikasikan untuk anak Indonesia. Ternyata memang benar penampilan dari anak-anak Musikal Laskar Pelangi memang bagus, sayang belum pernah nonton drama musikalnya.

Selalu dengan diiringi riuh tepuk tangan, Pandji membawa penonton yang ada di Balai Sidang JCC terhibur dengan sentilan khasnya, bagaimana seperti biasa ketika dia berbicara tentang Indonesia. Memang orang ini selalu berbicara tentang indonesia dengan caranya yang sederhana dan mudah dipahami oleh orang awam seperti saya. Malam itu ada kutipan menarik darinya yang semua orang pasti juga sepakat, dia berkata bahwa Indonesia itu tidak satu, indonesia itu banyak, beragam perbedaan. Tapi Indonesia bisa bersatu. Wah, kutipan yang menarik dari seorang aktifis Indonesia Unite ini.

Dari semua penampilan menarik malam itu saya memberikan apresiasi yang tinggi ketika sebuah lagu daerah "Rasa Sayange" dibawakan di panggun Simfoni Semesta Raya itu. Lagu itu di aransemen ulang oleh seorang composer besar Indonesia, Addie MS. Kemudian di bawakan oleh Erwin Gutawa Orchestra dengan penampilan spesial Composer Indonesia juga yaitu Andi Rianto. Harmoni tercipta di malam itu, musikalisasi dari maestro-maestro musisi Indonesia menambah semarak malam itu.

Kemudian yang menarik juga adalah aransemen ulang dari lagu-lagu Bang Iwan Fals. Diiringi secara akustik oleh Andi Rianto, Giring, Judika, Marcel dan Sandy Sandoro membawakan lagu Iwan Fals dengan sangat baik. Banyak sekali kolaborasi luar biasa malam itu, salah satunya adalah duet trio jazz Andien, Monita dan Citra. Mengasyikan juga lagu-lagu Rock dibawakan secara Jazz, rock to jazz. Ada juga duet maut Nidji dengan Jogja Hip-hop Foundation, Juki dan kawan-kawan dari jogjanya bersama Nidji berkolaborasi membawakan lagu Tuhan Maha CInta. Ditambah duet musisi Mursya Nainggolan dengan ST12, keren juga kolaborasi senior junior ini.

Permainan musikalitas tingkat tinggi tak perlu diragukan lagi di malam itu. Semuanya memberikan penampilan terbaik malam itu, ya meski ada sedikit-sedikit salah , lupa lirik itu hal biasa menurutku tapi penampilan yang maksimal dari semuanya mampu menghibur di Simfoni Semesta Raya. Apalagi histeria penonton ketika Afgan naik ke panggung sangat menambah kemeriahan malam itu. Panggung malam itu tidak hanya milik kompasTV, tapi kemeriahan panggung Simfoni Semesta Raya menjadi milik semua orang yang datang di malam itu.

Membicarakan grand launching kompasTV sepertinya tak lepas dari tata artistik panggung malam itu. Tata panggung yang penuh dengan LED digital dengan ratusan lampu warna-warni memberikan nuansa keceriaan malam itu, dan juga semua penonton malam itu yang pasti menambah kemeriahannya.

KompasTV kini telah hadir diantara beberapa televisi yang ada di Indonesia. Dengan program-program yang inspiratif KompasTV tetap pada konsistensinya yang ingin membuat perubahan pada dunia pertelevisian. 60% program news yang didalamnya terdapat science, adventure kemudian 40% baru program hiburan. Semoga saja tayangan kompasTV memberikan nuansa baru sekarang ini. Menurut saya, semua penonton Indonesia selain ingin melihat sebuah tontonan yang menghibur juga pasti memiliki keinginan yang sama untuk mendapatkan edukasi dari tontonan yang menghibur, bertanggung jawab dan jujur. Semoga saja dengan adanya media KompasTV ini, keinginan tersebut bisa terpenuhi dan menginspirasi semua. Untuk lebih jelasnya melihat beragam program yang akan memberikan inspirasi baru bisa melihatnya di web Kompas.Tv

Warna-warni logo KompasTV juga menarik untuk saya, sebuah logo yang masih menggunakan trend logo tahun 2010 kubik yang sampai sekaran juga masih banyak digunakan karena memang tren logo 2010 pada waktu itu menunjukan kekeceriaan dan keoptimisan. Sebuah prisma, kubik warna-warni representasi dari huruf K, saya hitung jumlahnya ada 9 warna. Apakah itu menunjukan angka 9 dimana hari ini merupakan grand launchingnya wajah baru Inspirasi Indonesia itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun