Statement pemecatan Blanco yg diteriakan La Nyalla Mataliti tampaknya bisa berakibat panjang. Kekalahan timnas atas Arab Saudi yg sedikit banyak dipengaruhi ketidakberesan dalam pemilihan pelatih dan pemain rupanya kembali memantik perseteruan baru. Setelah kemarin ketua BTN, Isran Noor, mempertanyakan legalitas Hadiyandra sbg wakil ketua BTN (ilegal) tanpa SK ketum PSSI, statement LNM tsb dinilai beberapa pihak telah offside. Belum lagi kasus penggelapan dana BTN untuk timnas, dan ketidakjelasan hasil tiket pertandingan timnas kemarin, yg katanya digunakan sbg gaji Rahmad Darmawan dan Jacksen F Tiago selaku pelatih (ilegal).
Ya, beberapa aksi akrobatik LNM pasca KLB lalu sesungguhnya telah melampaui kewenangannya sbg anggota exco PSSI. Bukannya mendukung kebijakan DAH sbg ketua umum PSSI dgn mempertahankan Blanco, malahan LNM membuat kebijakan sendiri untuk mendukung kroninya Hadiyandra dalam mengganti Blanco. Padahal pergantian pelatih harusnya dilakukan sesuai prosedur lewat rapat exco. Meskipun akhirnya pemecatan Blanco dianulir oleh ketua BTN dan ketua PSSI, namun skorsing terhadap Blanco untuk tidak mendampingi timnasnya sendiri dalam pertandingan adalah merupakan satu-satunya di dunia. Belum ada sejauh ini pelatih timnas diskors oleh federasinya sendiri dilarang mendampingi timnas dalam 1 pertandingan. Di lain pihak, RD dan JFT yg main dua kaki, baik di klub atau di timnas jg patut dipertanyakan keprofesionalannya. Sebagaimana lazimnya, tidak ada seorang pelatih klub yg bertugas juga dalam timnas. Hal ini untuk menghindari eksklusifitas terhadap pemain-pemain yg berasal dr klub si pelatih. Hasilnya, bisa dilihat dari komposisi pemain pekan lalu. Sbg pemimpin ISL, harusnya LNM jg bisa tegas terhadap tindakan RD dan JFT ini.
Jika dulu Halim Mahfudz dipecat krn dianggap melampaui kewenangannya ketika bertemu dgn AFC dan FIFA perihal status kongres, sepertinya alasan yg sama bisa diberikan kepada LNM.
Persoalannya, apakah LNM dan kroco-kroconya bisa legowo menerima keputusan tsb, ataukah akan terbentuk KPSI jilid 2 sbg bentuk pembelaan terhadap Yang Mulia La Nyalla Mataliti, mantan ketum PSSI Ancol? Patut diingat, jika dalam kasus iniyg dipecat hanya LNM, namun apabila kroco-kroconya yg lalu tetap mendukung, bisa dilihat siapakah tokoh antagonis dalam drama PSSI ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H