Agak terkejut mendengar flashnews dari sebuah radio swasta di Jakarta. Menurut berita tsb, Syamsir Alam dipulangkan oleh DC United ke Indonesia. Belum jelas apa yg menyebabkan Syamsir didepak dari DC United. Namun santer beredar akibat perselisihan dgn sesama rekan tim. Meski begitu pemilik DC United, Erick Tohir membantah kabar tsb, dan menyatakan bahwa kepulangan Syamsir hanya soal teknis dan kebutuhan tim saja.
Sampai saat ini memang belum beredar kabar lagi mengenai kiprah Syamsir Alam dlm kompetisi MLS bersama DC United. Syamsir yg merupakan pinjaman dari klub Swiss, CS Visse, terakhir diberitakan saat melakoni debutnya yg heboh bersama DC United. Kala itu Syamsir diberitakan turut membantu proses terjadinya gol dgn pergerakannya di kotak pinalti lawan. Namun tak dijelaskan pergerakan seperti apa, apakah mengumpan atau pergerakan tanpa bola dgn rekannya.
Syamsir adalah salah satu personil tim muda Indonesia yg dikirim ke Uruguay dlm proyek SAD saat era Nurdin Halid. Belum jelas perincian mengenai proyek ini mengenai metodenya ataupun berapa dana yg dihabiskan untuk membiayai mereka selama di Uruguay serta darimana asal dana tsb. Setelah sempat magang di klub Uruguay, Syamsir dan rekannya yg lain diproyeksikan untuk bermain di kompetisi Eropa dan bersaing dgn bintang top Eropa lainnya. Mereka jg diharapkan bisa menjadi era Golden Generation Indonesia untuk membawa timnas ke tingkat lebih tinggi di lingkup Internasional, setelah era Kurniawan Cs dalam proyek Primavera tak sesukses yg diharapkan.
Sayangnya kiprahnya di Eropa pun tak berjalan mulus. Begitupula rekan2nya. Syamsir masih beruntung krn masih dikontrak CS Visse, meskipun tak menampilkan satu pertandingan pun disana dan hanya menjadi penghangat bangku cadangan. Entah apa yg membuat Syamsir seperti kalah bersaing dgn pemain lainnya disana. Padahal diberitakan bahwa skill Syamsir sangat baik dan bisa disandingkan dgn CR7 atau Leo Messi
Tak kunjung mendapat tempat di CS Visse, Syamsir akhirnya pergi ke Amerika setelah dipinjamkan ke DC United pimpinan Erick Tohir. Dan seperti disebut di atas, setelah menjalani debutnya yg di babak kedua diganti sang pelatih dan dipuji bagus, kiprah Syamsir tak terdengar lagi di MLS. Sampai kemarin saya mendengar kabar mengejutkan bahwa Syamsir telah pulang ke Jakarta.
Jikalau memang Syamsir pulang kampung, mengapa tak ada satu media pun yg meliput pemain muda potensial seperti Syamsir Alam?
Ataukah kepulangan Syamsir dikalahkan kehebohan lain tentang kembali gagalnya timnas meraih prestasi ketika pemain terbaik kita dikalahkan Arab Saudi?
Lalu, bagaimana nasib jebolan SAD lainnya?
Apakah proyek besar SAD kembali akan menerima kegagalan layaknya senior mereka di Primavera dulu?
Jika di antara kompasianer memiliki info yg lebih valid mengenai Syamsir Alam atau jebolan SAD lainnya, mohon di share kpd saya agar saya tidak ketinggalan beritanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H