Dari atas perahu,
Tergeletak setangkai mawar merbak
Berada di dalam kepingan kail perahu kami
Lalu, para pelaut hanya mengendus di balik bilik pelabuhan
Kenapa bisa begitu
Hujan tangisan menderu
Para pelaut semakin garang, larut dalam tangisan tak bersebab
Ada mawar di kail perahu kami
Yang kini di genggaman pingit nakhodanya
Dari atas perahu,
Aku melihat gerutu buih tak bertepi
Amuk ombak pantai memekikan telinga kami
Memilin bersama tangisan hujan para pelaut
Semoga nakhoda kami luruh hatinya
Mengambil sedikit pisau, mencabik mawar itu
Dan, semua pelaut bisa diam, mengenyam nikmat…
Bahagia…..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H