Kotak kata calon pujangga rakyat
Kotak warna-warni yang isinya kata manis
Kotak kata tukang kampanye
Kadang bulat, melingkar, melilit awak telinga
Kotak kata calon presiden
Perangkapkanlah desah nafas usangku
Pada dahi otak kotak punyamu
Yang pandai memutar bagai lencana kesepian
Kotak kata itu seperti bibir tak bermoncong
Ilusi benar, hangat dalam ambang, pijar dalam awang-awang
Aku tak ingin kotak kata yang itu
Belikan aku kardus nurani
Biar kumasukkan kotak kata
Lalu, bersujud dalamnya, bermain tindak….
Selamat pesta demokrasi, Pilpres 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H